Minggu, 31 Januari 2010

metodologi pengajaran

Kelompok 1
Pengertian dan metodologi pengajaran PAI

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos (cara) dan logos (ilmu), jadi metodologi yaitu ilmu mengenai cara-cara mencapai tujuan.
Didaktik adalah ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan penyampaian pembelajaran agar bahan teersebut dimiliki oleh siswa. Didaktik ada 2 macam yaitu didaktik umum dan didaktik khusus.
Didaktik umum adalah membahas tentang garis-garis besar atau prinsip-prinsip umum kegiatan belajar mengajar. Didaktik khusus adalah membahas tentang cara mengajar atau tentang cara menyajikan bahan pembelajaran kepada murid.
Metodik umum adalah cara penyampaian bahan pembelajaran secara umum untuk semua bidang studi. Metodik khusus adalah cara atau siasat penyampaian bahan pembelajaran bidang studi tertentu misalnya bahasa arab, sejarah, dan pendais.
Metode pengajaran adalah suatu cara atau teknik penyajian bahan pelajaran kepada nurid agar mereka dapat menangkap, memahami, dan mencerna pembelajaran dengan mudah.

Kelompok 2
Tujuan mempelajari motode pengajaran PAI
Adapun tujuan dari mempelajari metodologi pengajaran PAI yaitu agar supaya seorang guru memiliki pengetahuan, keterampilan serta profesionalisme dalam mengajar, proses belajar mengajar juga berjalan efektif dan efisien, dan guru juga memiliki dan menguasai beberapa metode mengajar dan mampu menempatkan sesuai dengan kemampuan dan kondisi anak.

Kelompok 3
Ruang lingkup pembahasan metodologi pengajaran PAI
1. Perencanaan yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan sesuatu aktifitas.
2. Bahan pembelajaran yaitu materi yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
3. Strategi pembelajaran yaitu cara atau tindakan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran.
4. Media pembelajaran yaitu alat atau sarana yang dapat membantu proses belajar mengajar.
5. Evaluasi yaitu memberikan nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.

Kelompok 4
Ruang lingkup materi metodologi pengajaran PAI
Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fikih Pendidikan”, bahwa pendidikan Islam melingkupi:
Pendidikan keimanan (Tarbiyatul imaniyah), (3) Pendidikan moral/akhlak ((Tarbiyatul khuluqiyah), (4) Pendidikan jasmani (Tarbiyatul jasmaniyah), (4) Pendidikan rasio (Tarbiyatul aqliyah), (5) Pendidikan kejiwaan/hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah), (6) Pendidikan sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul ijtimaiyah), dan (7) Pendidikan seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah).
ketujuh ruang lingkup materi pendidikan Islam di atas yang akan saya uraikan dalam tulisan ini manjadi 3 materi pokok pembahasan yang terkandung dalam;
Pertama, adalah Tarbiyah Aqliyah (IQ learning).
Kedua, Tarbiyyah Jismiyah (Physical learning).
ketiga, Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ learning)
Ruang lingkup Pendidikan Agam Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Al-Qur’an dan hadis
Aqidah : membahas tentang sifat wajib Allah swt.
Akhlaq : membiasakan perilaku terpuji.
Tarikh dan kebudayaan islam : membahas tentang sejarah nabi, para sahabat dll.
Fiqhi : ibadah, mu’amalah, munakahah, jinayat.
Pendidikan agama islam menekankan keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitar.

Kelompok 5
Perkembangan pendidikan agama islam disekolah umum di Indonesia
A. Pendidikan agama islam pra kemerdekaan.
1. Masa penjajahan Belanda dan Jepang.
a. Belanda
Pendidikan agama islam pada zaman Belanda tidak diberikan kesempatan oleh pemerintah kolonial untuk dijadikan sebagai pelajaran di sekolah yang dibangun oleh Belanda. Hal ini disebabkan kekhawatiran orang-orang Belanda terhadap agama islam yang mengancam kekuasaannya.
b. Jepang
Kondisi pendidikan agama islam pada masa penjajahan Jepang sudah dapat restu oleh pemerintah Jepang akan tetapi belum sepenuhnya bisa dijadikan sebagai mata pelajaran yang bebas mendoktrin orang lain.
2. Masa kemerdekaan RI
Pergerakan tokoh-tokoh islam yang sudah ada sebelumnya telah menjadikan agama islam semakin kuat. Akan tetapi usaha untuk mempertahankan kemerdekaan masih gencar, jadi pelaksanaan pendidikan agama islam belum maksimal.
3. Pendidikan agama islam pasca kemerdekaan.
Sejarah Pendidikan agama Islam pada pasca kemerdekaan pelaksanaannya sudah sesuai dengan keinginan masyarakat Islam sebab lahirnya pesantren-pesantren di lingkingan mereka.
Kendati demikan pada zaman pemerintahan Soekarno dan soharto sudah ada terlihat citra Islam di setiap sekolah-sekolah.hal ini menandakan masyarakat bangsa Indonesia telah bebas dari penjajahan.







Kelompok 6
Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan metode mengajar
metode keteladanan (Q.S Al Ahzab 21)
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
metode pembiasaan (Q.S Annisaa 43)
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
metode tanya jawab (Q.S An-nahl 43)
43. dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui,
metode diskusi (Q.S.Syura 38 )
38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka
metode pemberian tugas (Q.S Al-Qiyaamah 17)
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.









kelompok 7
Kriteria mengajar yang tepat
Relevansi metode pengajaran agama islam dengan tujuan.
Tujuan banyak membantu dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar misalnya membantu untuk memilih metode belajar mengajar, dan menentukan bahan pelajaran.
Relevansi metode dengan bahan pelajaran.
Bahan pelajaran adalah sebagai alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membentuk pribadi muslim dan hal itu dapat tercapai jika bahan pelajaran disajikan dengan menggunakan metode yang benar dengan memperhatikan faktor murid dan situasi.
Relevansi metode dengan situasi.
a. Guru : metode yang digunakan adalah keputusan yang diambil oleh guru bersangkutan sesuai dengan mata pelajaran.
b. Situasi kelas : guru menghadapi suasana kelas akan menggunakan metode yang memungkinkan anak bisa diajak bekerjasama.
c. Alat : buku, pulpen dll yang merupakan alat didalam pendidikan, maka alat tersebut harus ada dimiliki oleh semua siswa, tetapi jika alat tersebut tidak ada maka metode yang bisa dipakai yaitu metode ceramah.
relevansi metode dengan murid.
Semua guru mengetahui bahwa murid-muridnya berbeda-beda sehingga ketika guru mengajar harus menggunakan metode yang relevan untuk memenuhi perbedaan individual (walaupun tidak seluruhnya) mis : metode pemberian tugas.

Kelompok 8
Macam-macam metode mengajar PAI

Metode Keteladanan.
Metode lemah lembut/kasih saying
Metode deduktif.
Metode perumpamaan
Metode kiasan.
Metode memberi kemudahan
Metode perbandingan.
Metode tanya jawab
Metode Pengulangan.
Metode demonstrasi
Metode eksperimen
Metode pemecahan masalah.
Metode diskusi
Metode pujian/memberi kegembiraan.
Metode pemberian hukuma
n
Kelompok 9
Langkah-langkah menggunakan metode mengajar dalam pendidikan
Ceramah
a. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Menyiapkan materi sebaik-baiknya.
c. Menyajikan bahan ceramah.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
e. Menghindari bahasa yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa.
f. Menghindari penggunaan kata sela yang berlebihan.
Tanya jawab
g. Merumuskan tujuan yang jelas.
h. Memberikan pertanyaan yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
i. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan.
j. Bersikap simpatik kepada siswa agar supaya siswa berani mengemukakan pendapatnya.
Resitasi
k. Merumuskan tujuan yang jelas.
l. Menyiapkan tugas yang jelas.
m. Menyiapkan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas.
n. Memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas, sehingga ada motivasi untuk mengerjakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
o. Memberikan sanksi bagi siswa yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Diskusi
p. Mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberi pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahan.
q. Guru membentuk kelompok diskusi dan memilih ketua diskusi.
r. Guru mengontrol jalannya diskusi, mengarahkan serta menjadi penengah.
s. Murid mencatat hasil diskusi.

Kelompok 10
Tahapan mengajar
1. Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan tahapan prainstruksional :
Memeriksa kehadiran siswa,
Bertanya tentang pelajaran sebelumnya,
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum ia ketahui dari pelajaran yang lalu.
2. Tahap instruksional yaitu memberikan bahan pelajaran yang telah disusun oleh guru. Beberapa kegiatan tahapan instruksional :
Menjelaskan tujuan pengajaran yang harus dicapai,
Menuliskan pokok materi yang akan dibahas,
Membahas pokok materi yang telah ditulis tadi,
Menggunakan alat bantu pengajaran.
3. Tahap evaluasi yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan tahap instruksional. Beberapa kegiatan tahapan evaluasi yaitu
Mengajukan pertanyaan kepada siswa,
bila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70% maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa.

Kelompok 11
Beberapa pendekatan dalam pengajaran PAI

1. Pendekatan pengalaman : Pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik baik secara individual maupun kelompok.
2. Pendekatan pembiasaan : Pemberikan kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendekatan emosional : Usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agama islam.
4. Pendekatan rasional : usaha memberikan peranan kepada rasio dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama islam.
5. Pendekatan fungsional : usaha menyajikan ajaran agama dengan menekankan aspek manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
1. P
Kelompok 12
Metode pengajaran Aqidah Akhlaq
Adapun metode yang digunakan dalam pengajaran Aqidah Akhlaq yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan kissah.
Pengajaran aqidah dihubungkan dengan kekuasaan Allah yang ada pada diri peserta didik seperti mata, hidung dll.
Pengajaran aqidah dapat dihubungkan dengan benda, keadaan dan alam yang ada di sekeliling peserta didik seperti meja, siang dan malam, matahari, gunung dll.
Pengajaran aqidah dihubungkan dengan kejadian misalnya kejadian yang dapat menumbulkan rasa iman anak didik seperti banjir, kematian, gempa bumi, dan pengajaran aqidah juga dapat dihubungkan dengan pengajaran lainnya seperti biologi, astronomi dll.
Pengajaran akhlak terkait dengan perilaku atau sifat terpuji siswa.
Tujuan pengajaran aqidah akhlak yaitu untuk memperkenalkan kepada siswa tentang aqidah dan akhlak yang benar, dan membentuk generasi yang teguh imannya dan baik akhlaknya.

Kelompok 14
Metode pengajaran Fiqhi
Metode mengajar fiqhi yaitu
Ruang lingkup fiqhi yaitu
Ibadah : hubungan manusia dengan Allah.
Mua’amalah : hubungan manusia dengan manusia.
Al jinayat : tentang hukum islam yang berkenaan dengan perbuatan kriminal yang mendapat tindakan hukum kongkrit.
Munakahah : yang berkaitan dengan perkawinan.

Kelompok 15
Metode pengajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam adalah studi tentang riwayat hidup Rasulullah, sahabat dan imam-imam yang diberikan kepada siswa, sebagai contoh keteladanan yang utama dari tingkah laku manusia yang ideal, baik dalam kehidup
an pribadi maupun kehidupan sosial.
Tujuannya yaitu agar siswa mampu menyerap unsur keutamaan para tokoh sejarah yang baik dan shaleh dan mencontohi tingkah laku yang baik didalam kehidupan anak.
Metode yang digunakan yaitu apersepsi, penyajian bahan, korelasi antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang sedang dipelajari, evaluasi dan penggunaan alat peraga.

3 komentar:

  1. Salam kenal, he he Namanya sama ya...

    http://yandikomputer.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Uraian masing-masing Metodenya mana?

    BalasHapus
  3. blog walking. visit balik gan. mantap.

    BalasHapus